Berdialog dengan masyarakat Sentani.
Tanggal 31 Maret 1995,kami dari Tim Amdal PLN,Tim Teknis Ditjen LPE dan konsultan yg menyusun study Amdal PLTA Semtani,berangkat dari Jakarta malam hari sekitar jam 8 malam,dan sampai di Jayapura tanggal 1 April 1995,kira-kira jam 8 pagi,setelah melalui kota Denpasar dan Ujung Pandang.Tanggal 1 April 1995,kami langsung mengadakan diskusi intern PLN di kantor PLN Wilayah Irian Jaya.Besoknya pada tanggal 2 April 1995,kami serombongan mengadakan peninjauan kelokasi,tempat dimana PLTA Sentani akan dibangun,dan berdiskusi dengan masyarakat setempat disaksikan Pemda setempat.Kesan saya dari Public Hearing ini,masyarakat masih kurang percaya akan rencana ini,dan mereka menganggap pembangunan di Irian Jaya,tidak atau kurang bermanfaat bagi masyarakat setempat,hanya untuk kepentingan pendatang.Tanggal 3 April 1995 dengan mengambil tempat di kantor Gubernur Irian Jaya,kami berdiskusi dengan Pemda Irian Jaya,semua sepakat kalau pembangunan PLTA Sentani ini dapat direaliser,menjadi proyek yg sangat besar bagi Irian.Karena krisis ekonomi dan politik pada tahun 1998,saya tidak mengetahui lagi nasib PLTA Sentani ini.Irian Jaya dimekarkan menjadi tiga propinsi,namun realisasinya hanya menjadi dua,yaitu Propinsi Papua,yang terdiri dari Irian Jaya dan Irian Jaya Tengah dan Propinsi Irian Jaya Barat.Masalah otonomi khusus dan pemekaran berkembang terus,lalu pembangunan banyak tertunda,karena masalah pendanaan yg tersendat.Saya memang sudah pensiun,namun saya tetap mengikuti perkembangan,apakah PLTA Sentani ini menjadi kenyataan.Mantan Wakil Ketua Tim Amdal PLN,Ir Berlin Simarmata MM.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home