Monday, October 27, 2008

Dialog saya dengan St Ir Posman Saragih Simarmata.

Ir Berlin Simarmata MM (BS) dalam dialog ini adalah saya.Dialog ini pertelephon,22/10/2008.
St.Ir.Posman Saragih Simarmata (PS) adalah Ketua Umum Harungguan Saragih Simarmata,dalam dialog ini saya panggil "Dik",karena dia lebih muda usianya,namun dia tetap ngotot manggil saya "Uda".
BS. Dik,tidak sengaja saya beberapa hari yang lalu,saya membaca web sitenya GKPS,dan terbaca olehku namamu,selaku Ketua Umum Harungguan Saragih Simarmata,lengkap nomor HP mu, 081618553377,apakah ini benar?
PS. Memang benar Uda,saya baru saja dipilih oleh saudara-saudara kita,menjadi Ketua Umum Harungguan Saragih Simarmata.
BS. Selamat ya dik,semoga kau mampu memimpin dan membimbing organisasi ini.
PS. Terima kasih Uda,doain ya,agar saya mampu.
BS. Saya ada pesan sama kamu ya,namun pesan saya ini agar kamu pikirkan dulu baik-baik,baru laksanakan, kalau bisa jangan menjadi masalah.
PS. Baik Uda,kalau nanti berkenaan dihati anggota,saya akan laksanakan.
BS. Tahun 1965,sewaktu kami (saya dengan Dr.Ir.Djamester Simarmata) kuliah di ITB,marga kita sangat tidak dikenal orang,mengucapkannya saja sering salah,kadang Sinarmata,kadang Simamarta.Sekarang sudah lumayanlah,sudah banyak kita,rasanya tidak begitu asing lagi ditelinga masyarakat.Usul saya,agar saudara-saudara kita yang ada di Simalungun,khususnya warga GKPS mau mencantumkan marganya,kalau risih langsung dengan Simarmata,ya dimulai dengan sebutan Saragih Simarmata.Semoga kesan saya salah,seolah-olah Simataraja Simarmata beda dengan Saragih Simarmata,pada hal menurut orang tua kita,karena kesulitan hidup di bonani pasogit,maka merantaulah para Simarmata itu ke Simalungun,dan mereka menyesuaikan diri dengan lingkungannya,karena disana sudah ada duluan saudaranya marga Saragih,maka para Simarmata pendatangpun menukar marganya menjadi Saragih,karena tersebut kisah di Simalungan hanya diakui ada empat marga,Purba,Damanik,Sinaga dan Saragih.Memang ada kesulitan,bagi para Simarmata perantau ini,karena sudah beberapa generasi di Simalungun,tidak tau lagi,masuk kelompok mana mereka,apakah Halihi Raja,Dosi Raja atau Datuktuk Raja.Mereka hanya tau Simarmata,dan dalam KTP sudah turun temurun Saragih.
PS. Memang benar Uda,ini menjadi salah satu tugas berat saya,tapi paling sedikit saya usahakan agar saudara kita ini mau mencantumkan Simarmata,dibelakang Saragih.Karena hal ini sudah berproses lama,dibutuhkan kesabaran Uda.Beruntunglah marga Sinaga,baik yang di Samosir maupun diperantauan,dalam hal ini Simalungun tetap memakai marga Sinaga. Saya akan usahakan pesan Uda itu,semampu saya.
BS. Rasanya saudara kita marga Simbolon banyak juga yang merantau,tetapi mereka tetap memakai marga Simbolon dimanapun ia berada,dan dari Keluarga Besar Parna,rasanya Simbolon lah marga yang paling besar dan paling maju.Semoga kita bisa menyusul,kalau kita bersatu pasti bisa dik.
PS. Uda kok seperti Politisi saja berkampanye.
BS. Trims ya dik.
PS. Ok uda.

1 Comments:

Blogger Unknown said...

Horas Tulang...

Proses berpindahnya Tulang dari Simarmata di Toba menjadi Saragih Simarmata di Simalungun sudah merupakan jalan hidup yang Tuhan gariskan pada Tulang beserta oppung Tulang...

Saya rasa tidak perlu disesali dan sebaiknya diterima saja sebagai Rencana Tuhan yang Indah...

GBU Tulang Saragih..
Simalungun Jaya

3:32 PM  

Post a Comment

<< Home