Acara Marria Raja,persiapan menuju Pesta Unjuk.
Dalam adat Batak menuju pesta perkawinan/pesta Unjuk,kita mengenal tahapan-tahapan. Pertama Acara Marhori-hori Dinding,dimana keluarga laki-laki datang menemui keluarga perempuan,namun dalam jumlah terbatas,dan pembicaraan kategori rahasia. Kedua adalah Acara Marhusip,dimana keluarga laki-laki datang menemui keluarga perempuan,dalam jumlah yang agak banyak dan pembicaraan adalah meningkatkan kesepakatan pada acara yang pertama.Setelah itu dibuatlah kesepakatan bersama kedua belah pihak,soal rencana pemberkatan nikah dimana,pesta adatnya dimana,dan kalau ada acara resepsinya dimana. Kalau orang itu anggota Gereja HKBP,maka ada acara Martumpol,yang biasa juga disebut acara Tukar Cincin. Ketiga adalah acara Martonggo Raja,dipihak perempuan,sedangkan dipihak laki-laki disebut Marria Raja. Acara ini adalah semacam persiapan terakhir untuk menghadapi pesta Unjuk atau Perkawinan.Pada saat Marria Raja atau Martonggo Raja,hadir semua pengurus punguan marga termasuk Raja Parhata.Hadir juga semua yang dikategorikan suhut,mereka yang satu ayah dan ibu,mereka yang ayahnya abang adik,dan mereka yang kakeknya abang adik.Biasanya hadir juga teman sekampung atau dongan sahuta.
Untuk acara pesta pernikahan Barita Martin Parluhutan Simarmata pada tanggal 23/08/2008,kami telah mengadakan acara Marria Raja pada tanggal 3 Agustus 2008.Pertemuan kami lakukan dirumah kami Jalan Ehave I No.A-2,Komplex PLN Gandul-Cinere,Depok.Semoga apa kami yang bicarakan pada acara tersebut,berguna untuk kelangsungan acara Pesta Unjuk pada tanggal 23/08/2008.Namun dibalik itu semua,kami hanya menggantungkan diri kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus,Tuhan kita. Orang tua Barita Martin Parluhutan Simarmata,Ir Berlin Simarmata MM.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home